Friday 30 January 2015

Inilah Renungan Kisah Uang 100.000 Dan Uang 1.000





          Uang Rp 1.000 dan Rp 100.000 sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan dari Bank Indonesia.
 
          Pada saat bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar di masyarakat. Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda. Kemudian di antara kedua uang tersebut terjadilah percakapan.

Rp.100.000     : "Kenapa badan kamu begitu lusuh, kotor dan bau amis...? " 
Rp.1.000          : "Karena aku begitu keluar dari Bank langsung berada di tangan orang-orang bawahan, dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan di tangan pengemis." 
Rp.1.000          : (bertanya balik)  "Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih? " 
Rp.100.000     : "Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik dan beredarnya pun di restaurant mahal, di mall dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet." 
Rp.1.000          : "Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah? " 
Rp.100.000     : "Belum pernah." 
Rp.1.000          : "Ketahuilah bahwa walaupun keadaanku seperti ini adanya, setiap Jum'at aku selalu mampir di Masjid-masjid, dan di tangan anak-anak yatim, bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Karena aku tidak dipandang manusia bukan karena sebuah nilai tapi karena manfaat..."

Akhirnya menangislah uang Rp.100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tapi tidak begitu bermanfaat selama ini. 

*pesan*


Jadi bukan seberapa besar penghasilan Anda, tapi seberapa bermanfaat penghasilan Anda itu. Karena kekayaan bukanlah untuk kesombongan. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu mensyukuri Anugerah dan memberi manfaat untuk semesta alam serta dijauhkan dari sifat sombong.
Sumber : Ahmad Fais farades

Semoga bermanfaat...

Mengaplikasikan Basmalah



Panduan Amal 

Ada beberapa cara untuk mengaplikasikan basmalah dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :
      1. Membaca basmalah setiap memulai aktivitas, baik yang berhubungan dengan masalah agama ataupun masalah duniawi, agar mendapat berkah dan pertolongan dari Allah;
      2. Menetapkan dalam hati bahwa yang berhak untuk disembah dan diibadahi hanyalah Allah semata;
      3. Mengenal nikmat, keutamaan, dan kebaikan yang telah Allah karuniakan;
      4. Meminta pertolongan hanya kepada Allah dan bukan kepada selain-Nya;
      5. Memahami bahwa dengan menyebut nama Allah, dia akan ditolong, diberkahi, dan terlindungi dari tipu daya setan;
      6. Membaca basmalah dalam keadaan-keadaan yang disyariatkan, seperti ketika wudhu, naik kendaraan, menyembelih hewan, sebelum makan, jima’, memasuki waktu pagi atau sore, dan sebagainya.


        Sumber : syaamil quran




        Rujukan Hadis

         Dari Jabir bahwa Rosulullah SAW, bersabda, “Jika malam sudah datang __ atau sabda beliau, ‘malam sudah gelap’ __ maka tahanlah bayi-bayi kalian karena pada saat itu setan sedang berkeliaran. Jika telah berlalu beberapa waktu dari waktu isya, bolehlah kalian biarkan mereka, tutuplah pintu rumah dan sebutlah nama Allah, padamkanlah lampu-lampu kalian dan sebutlah nama-nama Allah, tutuplah tempat minum dan bejana (tempat makanan ) kalian, sebutlah nama Allah walaupun kalian hanya sekedar melintangkan sesuatu di atasnya.” (HR bukhari, No. 3038 ) 

         Doa Ma’tsur

         Bacalah pada waktu pagi dan sore. 

        Dari Utsman bin Affan bahwa Rasulullah SAW, bersabda, “Tidaklah seorang hamba setiap pagi dan sore hari mengucapkan,


         


        “Dengan menyebutkan nama Allah yang tidak ada sesuatu pun dengan menyebut nama-Nya yang membahayakan di bumi maupun di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha mengetahui) sebanyak tiga kali melainkan dia tidak akan diganggu oleh sesuatu pun.” HR Tirmidzi, No. 3310 )





        Sumber : syaamil quran