Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW, pernah bertanya .
”Tahukah kalian apakah ghibah itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya
yang lebih mengetahui.” Nabi SAW kemudian bersabda, “Ghibah adalah kalian
membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak dia sukai.” Seseorang
bertanya , “Ya Rasulullah, bagaimanakah apabila orang yang dibicarakan itu
sesuai dengan yang saya ucapkan? “ Beliau menjawab , “ Apabila benar apa yang
kamu bicarakan itu ada padanya, berarti kamu telah menggunjingnya ; dan apabila
yang kamu bicarakan itu tidak ada pada padanya, berarti kamu telah membuat-buat
kebohongan terhadapnya.” (HR. Muslim)
Adapun
batasan ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang tidak disenangi oleh orang lain
apabila yang bersangkutan sampai mendengarnya, baik itu kekurangan pada fisik,
keturunan, akhlak, perbuatan, perkataan, masalah agama, dunia, sampai mengenai
pakaian, rumah, dan kendaraannya. Adapun contoh ghibah yang berkaitan dengan
fisiknya adalah tinggi, hitam, dan semua hal yang tidak disukainya. Adapun
contoh ghibah yang berkaitan dengan akhlak adalah menyebutkan sifat – sifat
pada dirinya, semisal pengecut, penakut, dan sebagainya.
Sejatinya,
ghibah itu tidak terbatas pada ucapan saja, tetapi juga pada isyarat
badan, teka – teki, bisikan, tulisan, gerak, dan segala sesuatu yang dipahami
sebagai upaya untuk membicarakannya. Semua itu sesungguhnya termasuk ke dalam
kriteria ghibah yang diharamkan. Ada sebuah contoh yang dikatakan oleh ‘
Aisyah, dia menggatakan, “Seseorang perempuan datang menemui kami, ketika dia
hendak pulang aku memberi isyarat dengan tanganku bahwasanya dia pendek.”Rasulullah SAW pun bersabda, “Engkau telah menggunjingnya.” (Mustakhlash Fi
Tazkiyyatil Anfus, Sa’id Hawwa)
Panduan Amal
Tips menghindari prasangka buruk dan ghibah
- Senantiasa mengintropeksi diri.
- Berusaha untuk tidak prasangka buruk (su’uzhan) dan selalu berprasangka baik (husnuzhan).
- Jangan mencari-cari kesalahan orang lain.
- Bicara seperlunya yang bermutu.
- Takut terhadap azab Allah bagi orang-orang yang berprasangka buruk dan menggunjing.
- Berpikir positif dengan cara berpikir, menduga, dan hanya mengharapkan yang baik dari suatu keadaan atau tentang seseorang.
- Memupuk sikap percaya diri dan membangun sikap optimisme.
- Berdo’a agar dijauhkan dari beragam sifat tercela, termasuk
prasangka
buruk dan menggunjing