Karekteristik seorang anak, tak akan pernah jauh dari
kebiasaan dan perilaku sang Ibu. Jika orangtuanya tak peduli pada aturan Allah dalam
hal Sholat, maka tak menutup kemungkinan anak pun akan meneliti jalan hidup
orangtuanya. Lain halnya jika Hidayah Qolbu menghampiri sang anak yang telah
banyak bergaul dengan teman – temannya yang sholeh. Kisah para sahabat Nabi: Umar Bin
Khotthob, telah menjadi bukti bahwa kebisingan seseorang bisa terurai dengan
hidayatul Qur’an yang telah dibaca dari hasil aksi kekerasan terhadap adiknya
dengan merampas seberkas pelepah kurma yang bertuliskan ayat Al-Qur’an yang
semula ada di tangan adiknya yang lebih dahulu masuk islam. Lalu bagaimana agar
anak kita luluh pada ajaran Islam khususnya dalam hal sholat ? Berikut Tipsnya
- Ibda binafsik (Memulai dari kepribadian diri orangtua itu
sendiri).
- Menjadikan rumah sebagai benteng pertahanan Iman dari
serangan bebas musuh – musuh Islam dari berbagai penjuru termasuk kotak kecil
yang ada didalamnya. (QS. 66:6).
- Berilah pemahaman tentang: apa itu sholat, untuk apa kita
sholat dan lantas apa konsekuensi bagi orang yang melalaikannya.
- Selalu bertanya kepada anak / menantu secara langsung maupun
via telp/Hp perihal sholat. Jika anak menjawab “sudah bu… “maka berilah ia
pujian sebagaimana pujian Umar bin Khotthob pada anaknya: “Semoga Allah
memberkatimu duhai anakku”.
- Jangan ada kata bosan dalam hal menyuruh pada anak perihal
sholat (QS. 20: 132) terutama ketika anak menginjak usia 7 tahun.
- Cari tahu, dengan siapa anak kita bergaul.
- Berilah sanksi berupa hukuman jika anak tidak kunjung sholat
ketika usianya menginjak 10 tahun.
- Jika anak dalam keadaan sakit, lakukan pendekatan intensif
dari hati ke hati dengan suara penuh kasih sayang. Katakan kepadanya bahwa
sholat tak kenal kata berhenti walau di atas ranjang pesakitan. Tentu sembari
menyontohkan tata cara sholat bagi orang yang sedang sakit.
- Usahakan bagi sang ayah untuk membiasakan sholat berjama’ah
di masjid bersama anak laki – lakinya, sementara untuk sang ibu memimpin sholat
berjama’ah di rumah bagi anak – anaknya yang perempuan.
- Senantiasa bermunajat kepada Allah agar ditetapkan keluarga tuk menjadi orang – orang yang mendirikan sholat sebagaimana tercantum do’a Nabi Ibrahim dalam (surat Ibrahim 14 ayat 40).