Thursday 5 March 2015

MAKNA GHIBAH DAN BATASANNYA


Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW, pernah bertanya . ”Tahukah kalian apakah ghibah itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Nabi SAW kemudian bersabda, “Ghibah adalah kalian membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak dia sukai.” Seseorang bertanya , “Ya Rasulullah, bagaimanakah apabila orang yang dibicarakan itu sesuai dengan yang saya ucapkan? “ Beliau menjawab , “ Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, berarti kamu telah menggunjingnya ; dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada pada padanya, berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya.” (HR. Muslim)


Adapun batasan ghibah adalah menyebutkan sesuatu yang tidak disenangi oleh orang lain apabila yang bersangkutan sampai mendengarnya, baik itu kekurangan pada fisik, keturunan, akhlak, perbuatan, perkataan, masalah agama, dunia, sampai mengenai pakaian, rumah, dan kendaraannya. Adapun contoh ghibah yang berkaitan dengan fisiknya adalah tinggi, hitam, dan semua hal yang tidak disukainya. Adapun contoh ghibah yang berkaitan dengan akhlak adalah menyebutkan sifat – sifat pada dirinya, semisal pengecut, penakut, dan sebagainya.


Sejatinya, ghibah itu tidak terbatas pada ucapan saja, tetapi juga pada isyarat badan, teka – teki, bisikan, tulisan, gerak, dan segala sesuatu yang dipahami sebagai upaya untuk membicarakannya. Semua itu sesungguhnya termasuk ke dalam kriteria ghibah yang diharamkan. Ada sebuah contoh yang dikatakan oleh ‘ Aisyah, dia menggatakan, “Seseorang perempuan datang menemui kami, ketika dia hendak pulang aku memberi isyarat dengan tanganku bahwasanya dia pendek.”Rasulullah SAW pun bersabda, “Engkau telah menggunjingnya.” (Mustakhlash Fi Tazkiyyatil Anfus, Sa’id Hawwa)



Panduan Amal
Tips menghindari prasangka buruk dan ghibah
  1. Senantiasa mengintropeksi diri.
  2. Berusaha untuk tidak prasangka buruk (su’uzhan) dan selalu berprasangka baik (husnuzhan).
  3. Jangan mencari-cari kesalahan orang lain.
  4. Bicara seperlunya yang bermutu.
  5. Takut terhadap azab Allah bagi orang-orang yang berprasangka buruk dan menggunjing.
  6. Berpikir positif dengan cara berpikir, menduga, dan hanya mengharapkan yang baik dari suatu keadaan atau tentang seseorang.
  7. Memupuk sikap percaya diri dan membangun sikap optimisme.
  8. Berdo’a agar dijauhkan dari beragam sifat tercela, termasuk prasangka 
    buruk dan menggunjing
Sumber : syaamil quran 


No comments:

Post a Comment